Minggu, 05 Mei 2013

ASAL MULA HIDUP KU


Nama ku adalah Muhammad Adhi Nugroho, aku merupakan anak dari pasangan Samidjo-Siti Santini yang  lahir di Jakarta bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1413 H atau 9 September 1992 Masehi di RS Islam Jakarta Timur. Aku adalah seorang anak laki-laki yang memiliki postur bisa dibilang cukup tinggi namun memiliki tubuh yang kurus. Adhi, begitu lah orang-orang disekitar rumah memanggil ku. Namun, dibangku sekolah dan kuliah nama itu serasa hilang karena mereka manggilku dengan sebutan “COKER” alias Cowok Ker... (lanjutkan sendiri sajaLJ).
Ibu ku seorang guru sekolah dasar di daerah Jakarta Pusat, sementara ayah hanya seorang wirausaha. Kedua kakak ku telah menikah dan memiliki rumah masing-masing. Kehidupan ku biasa saja, tidak terlalu superior dan berkecukupan. Aku besar dilingkungan yang selalu menerapkan pola hidup sederhana.
Adhi kecil merupakan anak yang polos dan cengeng. Semasa sekolah, adhi kecil doyan yang namanya nangis dan mudah sekali dibodohi oleh teman-temannya. adhi kecil bisa dibilang anak yang memiliki kecerdasan lebih dibanding teman-temannya. Namun, biar begitu tetap saja masih bisa dibodohi temannya (kasian sekali yahL). Setelah 6 tahun di sekolah dasar akhirnya adhi pun lulus general test (sekarang UAN) dengan hasil yang memuaskan. Adhi kecil memiliki nilai rata-rata tertinggi di sekolah nya dan masuk 20 besar di SMP  Negeri 172 Jakarta (yang menjadi favorit sekecamatan cakung setelah labschool 236) yang menjadi sekolah lanjutan nya. Kehidupan di sekolah menengah pertama tak jauh berbeda dengan di sekolah dasar, namun adhi menjadi anak yang mulai bengal karena pengaruh lingkungan pada saat itu (turut perihatin L). Adhi mulai mengenal yang namanya rokok, tawuran, sampai mengenal cinta pun di SMP (so sweet >:0). Hari-hari telah berlalu dan semakin saja menjadi-jadi kenakalan remaja pada saat itu, hingga 3 tahun pun berakhir dengan kenangan manis yaitu lulus ujian nasional dengan hasil yang memuaskan. aku pun melanjutkan ke SMA N 11 Jakarta untuk menimba ilmu lebih dalam disana.
Awal mula masuk SMA aku bercita-cita agar bisa lulus dan masuk Institut Teknologi Bandung, tapi kebiasaan SMP pun masih kerap kali menghampiri meski tidak separah dulu. Benar saja kata om Chrisye, masa paling indah itu benar-benar ada nya di SMA. Kenakalan remaja disana diimbangi dengan logika yang membuat nya jadi terasa bukan kenakalan melainkan kenangan bersama. Seperti pada sebelumnya, di SMA aku memperoleh peringkat 7 di semester 1 kelas 10 dan naik ke peringkat 5 disemester 2. Dalam kelas jurusan aku mengambil kelas sains, yang katanya kelas paling berat (tapi menurut aku sih biasa saja). Demi mewujudkan masuk ITB, aku berusaha keras untuk bisa masuk kesana. Tetapi justru dari IPB (Institut Pertanian Bogor) aku mendapatkan undangan, namun aku tampik dengan alasan jurusan yang kurang disukai (ini terlewat bodoh atau gimana yah L) .
Dari SMA lah aku mulai mengenal yang namanya olahraga futsal. Olahraga yang sebenarnya sama saja dengan sepakbola yang biasa aku mainkan dengan sebutan TARKAM. Mulai dari situ aku menggeluti nya sampai sekarang. Awalnya futsal cuma sekedar iseng-iseng saja, buat menghilangkan rasa jenuh dan pikiran untuk kembali jadi bengal seperti masa SMP. Pada awal menggeluti futsal hanya menginginkan bisa ikut turnamen  atau kompetisi di sekolah maupun antar sekolah. Namun, karena skill bisa dibilang masih acak-acakan ya sudah aku fokuskan untuk berlatih saja tanpa mengurangi rasa ingin berlaga dikompetisi. Masa-masa SMA benar-benar takkan pernah terlupakan, di SMA aku mulai yang namanya berani berkendara ke luar kota sendiri dengan teman-teman alias konvoy. Buat setiap momen indah diperjalanan, tanpa memiliki SIM.
Sebagai seorang laki-laki sebenarnya aku adalah orang yang mudah goyah, sembrono, tidak memikirkan jangka panjang dan terutama terlalu mudah dibodohi. Namun aku tetap memiliki prinsip dalam hidup “takkan ada laki-laki yang benar-benar sukses tanpa  wanita tangguh dibelakangnya” maksudnya aku selalu menghormati wanita terutama ibu ku dan aku berusaha tidak untuk melecehkan wanita. Itu sebabnya kenapa setiap kenakalan remaja yang aku lakukan, aku berusaha tidak untuk melecehkan wanita. Waktu untuk bersantai pun telah habis, aku mulai tersadar itu semua tidak akan bisa diterima didunia kerja dan aku terus memperbaiki diri hingga sekarang.
“Seorang laki-laki sejati, adalah dia yang mampu mempertahankan kehormatan wanita, terutama ibunya. Bukan laki-laki yang bangga karena bisa tidur dengan banyak wanita”
“Kesuksesan itu datangnya dari niat dan kerja keras, bukan datang dari langit”
 
layout made by Hania Alifa Adzhani - Beetwen Leisure and Jobless